Lebih dari 300 peserta ambil bagian dalam kompetisi ini, bertanding dalam tiga kategori jarak tembak: 17 meter, 33 meter, dan 41 meter. Acara ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk mengenalkan pentingnya keselamatan dalam penggunaan senapan angin kepada masyarakat.
Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menegaskan bahwa kegiatan ini membawa dua misi utama: edukasi dan pembinaan. Ia menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran akan safety shooting, terutama mengingat beberapa kasus kecelakaan akibat penggunaan senapan angin yang tidak aman.
“Melalui kejuaraan ini, kami ingin membentuk budaya penggunaan senapan angin yang bertanggung jawab, sekaligus menjaring atlet-atlet muda yang berpotensi untuk berkembang di level provinsi maupun nasional,” ujar AKBP Wisnu.
Pembukaan acara dilakukan secara simbolis oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, yang menembakkan peluru pertama sebagai tanda dimulainya kejuaraan. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Polres Probolinggo dalam menggabungkan olahraga, edukasi, dan pengembangan potensi daerah dalam satu momentum.
“Pemerintah daerah akan mendukung penuh pengembangan olahraga menembak di Kabupaten Probolinggo, termasuk dengan menyediakan fasilitas latihan yang memadai bagi para atlet lokal,” kata Bupati Haris.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan ajang-ajang olahraga seperti ini sebagai platform bagi UMKM lokal untuk ikut berkembang. Dalam kejuaraan ini, pelaku usaha kecil menengah diberi ruang untuk memasarkan produk mereka, memperkuat keterlibatan ekonomi masyarakat dalam setiap event olahraga.
“Kolaborasi antara olahraga dan pemberdayaan ekonomi harus terus dikembangkan. Setiap event besar wajib memberi ruang bagi UMKM agar dampaknya terasa luas di masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Iwan Hermaya, perwakilan Kejaksaan Negeri, anggota DPRD Jawa Timur, serta Ketua Pengkab Perbakin Probolinggo, Rian Novia Sandi.
Dengan semangat Bhayangkara, kejuaraan ini tak hanya mempererat sinergi antara aparat dan masyarakat, tapi juga membuka ruang baru untuk prestasi dan partisipasi publik dalam membangun daerah melalui jalur yang positif dan konstruktif.(mst)