![]() |
Adanya SPPG, bukan hanya anak-anak yang terbantu, tapi juga orang tua dan warga sekitar karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru. |
Dalam sambutannya, Kapolri menegaskan bahwa keterlibatan Polri dalam program ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata kepedulian terhadap peningkatan gizi generasi muda Indonesia.
"Polri berkomitmen kuat untuk mendukung program MBG karena manfaatnya sangat besar, khususnya bagi anak-anak sejak dalam kandungan hingga usia sekolah menengah atas," ujar Sigit.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Polda Sumut atas inisiatif dan peran aktif mereka dalam merealisasikan program ini di tingkat daerah. Saat ini, kata Sigit, di wilayah Polda Sumatera Utara telah beroperasi dua dapur SPPG, dengan lima lainnya dalam proses verifikasi. Dengan tambahan 29 dapur yang akan dibangun, jumlah total SPPG di Sumut akan mencapai 36 unit.
Kapolri menekankan pentingnya kesiapan dalam pelaksanaan program MBG, mulai dari ketersediaan bahan pangan, proses memasak, hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat.
"Standar keamanan pangan harus jadi perhatian utama. Kualitas makanan yang disalurkan harus terjaga agar betul-betul memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak," tambahnya.
Selain memberikan manfaat gizi, Kapolri juga menyoroti potensi ekonomi dari pembangunan dapur SPPG tersebut. Ia berharap fasilitas ini dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar, khususnya para ibu rumah tangga dan tenaga lokal.
"Dengan adanya SPPG, bukan hanya anak-anak yang terbantu, tapi juga orang tua dan warga sekitar karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru," jelas Sigit.
Pembangunan 29 SPPG ini menjadi bagian dari upaya sinergi antara pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menyukseskan salah satu pilar utama Asta Cita, yaitu pemenuhan gizi dan kesejahteraan masyarakat.(Efrizal)