Notification

×

Pencarian Berita DerapHukumPos

Iklan

Iklan Aktif

Indeks Berita

Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara Hidupkan Tradisi Jawa Lewat Prosesi Narosan Putri Ki Mahesa Wong

Minggu, 19 Oktober 2025 | Oktober 19, 2025 WIB
 Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara gelar prosesi Narosan Putri Ki Mahesa Wong, wujud nyata pelestarian budaya Jawa dan semangat uri-uri budaya di tengah masyarakat.


DerapHukumPos.com -- MALANG, Malam Sabtu (18/10/2025) menjadi momen penuh makna di Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara, Desa Krajan, Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Dalam suasana yang sarat nilai adat Jawa, berlangsung prosesi narosan  lamaran tradisional antara Tiara, putri dari tokoh budaya Ki Mahesa Wong, dengan Arif, sang pujaan hati.

Namun, lebih dari sekadar acara keluarga, prosesi ini menjadi wadah pelestarian budaya Jawa yang digagas langsung oleh Ki Mahesa Wong, Pangarso Yayasan Cakra Manggilingan Nusantara. Dengan sentuhan khasnya, ia menjadikan narosan tersebut ajang uri-uri budaya, menampilkan ragam seni tradisi seperti bantengan dan jaranan yang sukses menarik perhatian warga sekitar.

“Lamaran ini kami kemas sebagai bentuk cinta pada budaya Jawa. Kami ingin masyarakat kembali merasa memiliki dan bangga terhadap tradisi leluhur,” tutur Ki Mahesa Wong kepada awak media.

Tidak hanya menghadirkan tontonan budaya, kegiatan ini juga menjadi ruang kebersamaan bagi masyarakat setempat. Warga sekitar dilibatkan aktif, mulai dari pengelola parkir, UMKM, hingga perangkat desa. Semua bersinergi untuk menghadirkan suasana guyub rukun yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat Jawa.

Ki Mahesa Wong menjelaskan, Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara bukan sekadar tempat ritual atau pertemuan spiritual, tetapi juga pusat aktivitas kebudayaan yang rutin menggelar mocopatan, sarasehan budaya, tari tradisional, serta pelatihan gamelan bagi generasi muda.

“Budaya tidak boleh hanya dikenang, tapi harus dihidupkan. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan kebanggaan terhadap seni tradisi,” tegasnya.

Prosesi narosan Tiara dan Arif pun menjadi simbol penyatuan dua keluarga besar sekaligus peneguhan tekad untuk terus menjaga warisan leluhur di tengah gempuran modernisasi.

Dengan semangat pelestarian yang konsisten, Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara terus bertransformasi menjadi ruang edukasi budaya tempat di mana nilai-nilai kebersamaan, harmoni, dan nasionalisme kultural tumbuh subur untuk diwariskan lintas generasi.(Red)

Iklan Romadhan



YouTube Widget

Aksi Tolak UU TNI Kota Malang Ricuh, Masa Bawa Bekal Bom Molotov



Polres Malang Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus LSM dan Wartawan,



BNPM Jatim Kawal Pembalakan Liar Pagar Laut Dan Kepemilikan SHM Pesisir Pantai Pulau Madura



Sihabur Romli Kades Karangduren, Ajak Anak Yatim Belanja & Game Zone Di Ramayana Malang



Silaturahmi Derap Hukum Pos || Perkuat Tantangan Era Digital



SMA Negeri 1 Lawang, Gunakan dana PSM dari wali murid untuk Sarana Prasarana, dan bantah Kepala Sekolah Bukti Dukung Dana Bos, Anggota Jurnalistik asal comot yang tidak benar



Pagar Laut Di Pamekasan, BNPM Dan Masyarakat Nelayan Pamekasan Siap Segel



Polresta Kota Batu Jawa Timur Berhasil Ungkap Perdagangan Anak



BNPM JATIM GELAR AKSI DAMAI BUNTUT MALPRAKTEK RS SOEWANDHIE SURABAYA

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update