DerapHukumPos.com --Malang – Semangat pembaharuan di dunia pendidikan Kabupaten Malang kembali bersinar terang. Adalah Khoirul Anwar, guru SD Negeri 1 Bringin Wajak, yang sukses mengharumkan nama sekolah dan daerahnya setelah meraih Juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran Guru Tingkat Kabupaten Malang, yang digelar di Aula Panji Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Sabtu (10/10/2025).
Dalam ajang bergengsi tersebut, Khoirul tampil memukau dengan karyanya bertajuk KODEKOS (Coding Dedikatif untuk Keseimbangan Ekosistem) — sebuah gagasan pembelajaran yang memadukan teknologi digital, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Inovasi dari Kegelisahan Seorang Guru
KODEKOS lahir dari kegelisahan Khoirul saat melihat murid-muridnya yang mahir menggunakan gawai namun masih kesulitan menyampaikan pendapat dan berpikir kritis. Dari situlah ia menggagas pembelajaran berbasis coding kontekstual, yang tidak hanya mengajarkan logika pemrograman tetapi juga nilai sosial dan lingkungan.
“Anak-anak sekarang adalah digital native. Tugas kita bukan menjauhkan mereka dari teknologi, tapi membimbing mereka agar teknologi bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat dan bermakna,” ujar Khoirul Anwar penuh semangat.
Melalui lima fase pembelajaran — unplugged coding, transisi teknologi (Scratch), pemahaman kontekstual ekosistem, pembuatan aplikasi, dan diseminasi proyek— siswa diajak meneliti ekosistem sawah di sekitar sekolah. Hasil akhirnya luar biasa: mereka berhasil menciptakan 9 game edukatif simulasi keseimbangan ekosistem yang digunakan untuk mengajar teman-teman sekelasnya.
Teknologi dan Nilai Lokal Bisa Berjalan Beriringan
Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi tidak selalu harus datang dari kota besar atau laboratorium canggih. Dengan semangat dan kreativitas, guru di desa pun bisa menjadi pelopor perubahan pendidikan.
Sebanyak 78 siswa terlibat aktif, dan kini 8 guru lain di sekolah sekitar mulai mengadopsi metode KODEKOS untuk diterapkan di kelas masing-masing.
Dinas Pendidikan Kabupaten Malang pun memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Khoirul Anwar. “Inovasi seperti inilah yang kami harapkan tumbuh di seluruh sekolah di Kabupaten Malang. Guru bukan hanya pengajar, tapi juga penggerak perubahan,” ujar salah satu pejabat Dinas Pendidikan setempat.
Inspirasi untuk Pendidikan Malang yang Lebih Maju
Khoirul berharap KODEKOS tidak berhenti sebagai proyek lomba semata, tetapi menjadi gerakan pembelajaran berkelanjutan. Ia berencana memamerkan hasil karya siswa dalam pameran hasil belajar akhir semester, agar semangat inovatif anak-anak dan guru dapat terus menginspirasi sekolah lain.
“Jika setiap guru berani berinovasi, maka masa depan pendidikan Kabupaten Malang akan terang benderang. Teknologi hanyalah alat, tapi semangat guru adalah sumber cahaya sesungguhnya,” tutup Khoirul dengan senyum bangga.
🟩 Semangat KODEKOS dari SDN 1 Bringin Wajak menjadi pesan penting bagi seluruh pendidik: bahwa inovasi tidak harus rumit, asal lahir dari hati dan kepedulian terhadap masa depan anak bangsa. Kabupaten Malang tak hanya melahirkan murid hebat, tapi juga guru-guru yang menginspirasi dunia.