Notification

×

Pencarian Berita DerapHukumPos

Iklan

Iklan Aktif

Indeks Berita

Kanitreskrim tajinan bersama masyarakat, Lepas 1000 burung berbagai jenis di coba baung malang

Minggu, 12 Oktober 2025 | Oktober 12, 2025 WIB

Kanit Reskrim tajinan yang dikenal dengan iptu iskandar Jawa Timur —kembali bernapas lega. Minggu, 12 Oktober 2025, langit Agro Park Coban Baung, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, dipenuhi kicauan burung yang baru saja dilepaskan ke habitat alaminya. Sebanyak 1.000 ekor burung

DerapHukumPos.com
--Malang, Jawa Timur —kembali bernapas lega. Minggu, 12 Oktober 2025, langit Agro Park Coban Baung, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, dipenuhi kicauan burung yang baru saja dilepaskan ke habitat alaminya. Sebanyak 1.000 ekor burung dari berbagai jenis dikembalikan ke pelukan alam oleh komunitas “Daulat Leluhur Nusantara” yang dikordinir oleh Maulana, pegiat lingkungan sekaligus tokoh pelestari budaya dan alam Nusantara.

Kegiatan bertajuk “Bebaskan Alam, Hidupkan Kembali Harmoni” ini diikuti oleh 56 anggota dari berbagai daerah, mulai dari Kediri, Tulungagung, Blitar hingga Malang Raya. Mereka datang dengan satu tujuan mulia — menjaga keseimbangan ekosistem dan mengembalikan hak hidup makhluk-makhluk bersayap itu di rumahnya sendiri.

Burung-Burung Kembali ke Langit Nusantara

Ribuan burung seperti Perkutut, Gentilang, Trocokan, Jalak, hingga Prenci dilepaskan serentak di area hijau Coban Baung yang sejuk dan alami. Saat sangkar dibuka, ratusan sayap mengepak, melukis langit biru dalam harmoni kebebasan.

“Ini bukan sekadar pelepasan burung, tapi pelepasan kesadaran manusia untuk kembali mencintai alam,” ujar Maulana, sang koordinator kegiatan, penuh makna.

Menurutnya, banyak burung kini kehilangan habitat akibat berkurangnya kawasan hijau dan maraknya perburuan. Dengan kegiatan seperti ini, masyarakat diingatkan untuk tidak sekadar menikmati keindahan alam, tetapi juga ikut menjaganya.


Menjaga Alam, Menjaga Kehidupan

Kegiatan “Daulat Leluhur Nusantara” ini bukan hanya simbol pelestarian satwa, tetapi juga pesan spiritual dan ekologis: bahwa manusia adalah bagian dari alam, bukan penguasa atasnya.

“Burung adalah penanda keseimbangan ekosistem. Jika mereka pergi, maka alarm alam sesungguhnya telah berbunyi,” kata salah satu peserta dari Blitar.

Dengan pelepasan ini, diharapkan semakin banyak komunitas, lembaga, dan masyarakat umum yang tergerak melakukan kegiatan serupa. Menanam pohon, menjaga kebersihan hutan, serta melindungi satwa liar adalah bentuk nyata cinta kepada bumi.

Contoh Nyata Harmoni Manusia dan Alam

Aksi ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pecinta lingkungan dan pemerhati ekosistem di Jawa Timur. Mereka menilai kegiatan ini sebagai langkah kecil namun berdampak besar bagi keberlangsungan hidup burung-burung lokal dan keberlanjutan alam Nusantara.

Semoga semangat “Daulat Leluhur Nusantara” menjadi inspirasi bagi semua — bahwa menjaga alam bukan sekadar tugas, tapi warisan luhur untuk generasi yang akan datang.

Iklan Romadhan



YouTube Widget

Aksi Tolak UU TNI Kota Malang Ricuh, Masa Bawa Bekal Bom Molotov



Polres Malang Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus LSM dan Wartawan,



BNPM Jatim Kawal Pembalakan Liar Pagar Laut Dan Kepemilikan SHM Pesisir Pantai Pulau Madura



Sihabur Romli Kades Karangduren, Ajak Anak Yatim Belanja & Game Zone Di Ramayana Malang



Silaturahmi Derap Hukum Pos || Perkuat Tantangan Era Digital



SMA Negeri 1 Lawang, Gunakan dana PSM dari wali murid untuk Sarana Prasarana, dan bantah Kepala Sekolah Bukti Dukung Dana Bos, Anggota Jurnalistik asal comot yang tidak benar



Pagar Laut Di Pamekasan, BNPM Dan Masyarakat Nelayan Pamekasan Siap Segel



Polresta Kota Batu Jawa Timur Berhasil Ungkap Perdagangan Anak



BNPM JATIM GELAR AKSI DAMAI BUNTUT MALPRAKTEK RS SOEWANDHIE SURABAYA

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update