Notification

×

Pencarian Berita DerapHukumPos

Iklan

Iklan Aktif

Indeks Berita

Festival Kampung Cempluk Desa Kalisongo Tampilkan Kirab Budaya Manusuk Sima

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB
 Wakil Bupati Malang Hj. Latifah bersama jajaran Forkopimda dan Kepala Desa Kalisongo menghadiri pembukaan Festival Kampung Cempluk ke-15 yang menampilkan Kirab Budaya Manusuk Sima, Senin (6/10/2025).

DerapHukumPos.com -- Malang – Festival Kampung Cempluk ke-15 tahun ini menghadirkan momen istimewa yang menarik perhatian masyarakat. Salah satu acara yang mencuri perhatian adalah Kirab Budaya Manusuk Sima, yang diinisiasi oleh tokoh budaya setempat, Mbah Priyo.

Manusuk Sima merupakan filosofi tradisi Jawa yang sarat makna tentang penetapan suatu wilayah, yang secara simbolik digambarkan dalam bentuk Lingga Yoni.

Dalam gelaran kali ini, tradisi Manusuk Sima dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Malang, Hj. Latifah, didampingi Kepala Desa Kalisongo, Siswanto, pada Senin (6/10/2025).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Malang menyampaikan beberapa poin penting terkait pelaksanaan kirab budaya serta potensi pertanian yang dimiliki Desa Kalisongo.

“Kabarkan kepada dunia lewat jejaring media sosial bahwa setiap bulan Oktober di Kabupaten Malang, khususnya di Desa Kalisongo, digelar event budaya Festival Kampung Cempluk. Semoga kegiatan ini semakin dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, dan menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupaten Malang,” ujar Hj. Latifah.



Selain itu, Hj. Latifah juga menyoroti potensi pertanian Desa Kalisongo sebagai penghasil buah jeruk. Ia mendorong agar kualitas dan kuantitas produksi jeruk terus ditingkatkan, sehingga petani dapat menikmati hasil yang lebih optimal.

Sementara itu, Kepala Desa Kalisongo, Siswanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival tahun ini mengusung tema “Gandeng Roso, Tandur Budoyo.”

“Tema ini bermakna ajakan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malang untuk menanam rasa kebersamaan dan merawat budaya yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal,” ungkap Siswanto.

Kirab budaya dalam festival tersebut juga menampilkan bentang bendera sepanjang 2 x 50 meter yang diarak oleh siswa-siswi sekolah dasar se-Desa Kalisongo serta warga dari RT 05/RW 02. Selain itu, ada pula penampilan tari Gugur Gunung oleh kelompok WarTiNem (Warga RT Enam) di hadapan Wakil Bupati, Kepala Desa, dan jajaran perangkat desa.

Berbagai pertunjukan budaya lainnya turut memeriahkan acara, termasuk tari bantengan yang menjadi ikon khas daerah setempat.

Tak hanya menampilkan seni dan budaya, Festival Kampung Cempluk ke-15 ini juga menghadirkan para pelaku UMKM lokal yang menjajakan beragam kuliner, mulai dari jajanan kekinian hingga jajanan tradisional di sepanjang jalan poros Desa Kalisongo, RW 02. Festival berlangsung selama 6–11 Oktober 2025.

Sebagai catatan, Festival Kampung Cempluk pertama kali diinisiasi oleh seorang akademisi sekaligus seniman dan musisi yang dikenal dengan nama Reedy KamCe (Kampung Cempluk).(Gatot)

Iklan Romadhan



YouTube Widget

Aksi Tolak UU TNI Kota Malang Ricuh, Masa Bawa Bekal Bom Molotov



Polres Malang Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus LSM dan Wartawan,



BNPM Jatim Kawal Pembalakan Liar Pagar Laut Dan Kepemilikan SHM Pesisir Pantai Pulau Madura



Sihabur Romli Kades Karangduren, Ajak Anak Yatim Belanja & Game Zone Di Ramayana Malang



Silaturahmi Derap Hukum Pos || Perkuat Tantangan Era Digital



SMA Negeri 1 Lawang, Gunakan dana PSM dari wali murid untuk Sarana Prasarana, dan bantah Kepala Sekolah Bukti Dukung Dana Bos, Anggota Jurnalistik asal comot yang tidak benar



Pagar Laut Di Pamekasan, BNPM Dan Masyarakat Nelayan Pamekasan Siap Segel



Polresta Kota Batu Jawa Timur Berhasil Ungkap Perdagangan Anak



BNPM JATIM GELAR AKSI DAMAI BUNTUT MALPRAKTEK RS SOEWANDHIE SURABAYA

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update