![]() |
(Mst), Dok Humas Polda Jatim |
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan bahwa tim DVI bekerja siang dan malam sejak peristiwa tragis itu terjadi. Mereka dibantu oleh berbagai instansi serta para ahli forensik dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).
“Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi delapan jenazah korban Pondok Pesantren Al-Khoziny. Semua hasilnya telah diverifikasi dan sesuai dengan data antemortem dari pihak keluarga,” ujar Kombes Pol Abast di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.
Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki menjelaskan, identifikasi dilakukan melalui beragam metode ilmiah — mulai dari pemeriksaan gigi, DNA, rekam medis, hingga kecocokan properti pribadi.
“Delapan kantong jenazah yang kami terima telah cocok dengan delapan nomor antemortem dari keluarga korban. Semua proses dilakukan dengan sangat hati-hati,” ungkap Kusnan.
Adapun delapan korban yang telah teridentifikasi adalah sebagai berikut:
Moch. Adam Fidiansyah (12) — Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo
Muhammad Raihan Jamil (14) — Krembangan, Surabaya
Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) — Pulungan, Sedati, Sidoarjo
M. Ghifari Chasbi (15) — Tamansari, Pasuruan
Moh. Toni Afandi (14) — Sidotopo, Surabaya
Ach. Ramzi Fariki (15) — Padurenan, Bogor
Abdullah As Syadid (16) — Alas Kokon, Bangkalan
Arif Afandi (15) — Wonorejo, Tegalsari, Surabaya
Dengan tambahan ini, total 48 dari 67 kantong jenazah kini telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI gabungan.
“Kami berkomitmen untuk menuntaskan seluruh proses identifikasi dengan cermat. Pencocokan data antemortem dan postmortem terus kami lakukan agar hasilnya akurat serta dapat segera diserahkan ke keluarga korban,” tegas Kombes Pol Kusnan.
Dari sisi teknis, Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Wahyu Hidayati mengakui bahwa tim menghadapi sejumlah hambatan di lapangan. Beberapa jenazah ditemukan dalam kondisi tidak utuh, sehingga mempersulit pemeriksaan non-DNA.
“Meski begitu, kami tetap berupaya mempercepat proses dengan melakukan penyisiran ulang dan pencocokan manual di lapangan,” ujar Kombes Pol Wahyu.
Hingga kini, operasi identifikasi korban masih terus berlangsung. Tim forensik gabungan dari Polda Jatim, Pusdokkes Polri, dan PDFI memastikan bahwa seluruh proses dilakukan dengan ketelitian tinggi, transparan, dan berorientasi pada kepastian bagi keluarga korban.