Dihadiri oleh Forkopimda, pejabat pemerintah, aparat TNI-Polri, serta tokoh masyarakat. |
Bertindak selaku Inspektur Upacara, Camat Limau Yusep, S.E., M.M. Adapun Komandan Upacara dipercayakan kepada Aipda Syahriyal, Kanit Intel Polsek Limau, sementara Perwira Upacara dipimpin Serma Sumardi, Danposmil Kecamatan Limau dari Koramil 424-01/CKB.
Kemudian selaku pembacaan teks Proklamasi dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Dapil VI, Herlan Adianto.
Sementara pengibaran bendera merah putih dilaksanakan oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dari SMAN 1 Limau.
Selaku pembawa bendera yakni Mulki Alfi Dwiyanto, dengan penggerek Herzul Auton dari Pekon Banjar Agung, serta pembentang bendera Devin Farid Rifa’i. Bertindak sebagai Danki, Muhammad Daniel Mulya Utama dari Pekon Badak. Seluruhnya merupakan siswa-siswa terbaik dari SMAN 1 Kecamatan Limau.
Upacara tersebut diikuti oleh jajaran Uspika Kecamatan Limau, para kepala pekon beserta aparatur dari seluruh pekon, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta para guru dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Limau. Hadir pula Kapolsek Limau, Iptu Dediyanto, bersama jajaran kepolisian setempat.
![]() |
Suasana khidmat Upacara HUT RI ke 80 di Lapangan Glora Pekon Kuripan, Minggu (17/8/2025) |
Suasana berlangsung khidmat dan penuh makna, mencerminkan semangat persatuan dalam memperingati hari bersejarah bangsa Indonesia.
Dalam sambutannya, Camat Limau Yusep, S.E., M.M., menegaskan bahwa peringatan detik-detik proklamasi bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di Kecamatan Limau.
“Yang saya dapatkan momen penting dari kegiatan ini adalah kekompakan dari seluruh elemen masyarakat Limau. Saya berharap ke depan kerjasama yang baik ini dapat terus ditingkatkan,”Ujarnya
Yusep juga berpesan kepada generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan terus menanamkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
“Generasi muda adalah penerus bangsa. Semangat juang dan cinta tanah air harus terus hidup dalam diri mereka, agar Indonesia semakin maju dan sejahtera,”Tambahnya
Upacara bendera yang berlangsung di Kecamatan Limau ini sejatinya bukan hanya rangkaian seremonial tahunan.
Ia adalah cermin bahwa kemerdekaan masih hidup dalam denyut nadi rakyat, dari pejabat pemerintahan hingga siswa-siswi sekolah yang dengan penuh disiplin mengibarkan sang saka merah putih.
Kemerdekaan yang diraih dengan darah dan air mata para pendiri bangsa menuntut generasi hari ini untuk menjaga persatuan.
Di tengah berbagai tantangan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga ancaman disintegrasi, kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa Indonesia berdiri karena gotong royong, persatuan, dan semangat kebersamaan.
Generasi muda yang tampil sebagai Paskibra di Kecamatan Limau adalah simbol harapan. Mereka bukan sekadar pengibar bendera, tetapi representasi masa depan bangsa yang harus berani bermimpi besar dan bekerja keras mewujudkannya.
Oleh karena itu, kemerdekaan tidak boleh berhenti pada seremoni. Ia harus mewujud nyata dalam keberpihakan pemerintah kepada rakyat, dalam pendidikan yang merata, dan dalam kesejahteraan yang dirasakan hingga pelosok desa.
Jika tidak, maka kemerdekaan hanya akan menjadi upacara yang diulang setiap tahun tanpa makna yang sejati. Ungkap camat Limau.(Sahrul)