Acara silaturahmi ini menjadi titik lanjut dari gelaran budaya “Uri-uri Budaya Jaman Dulu” yang sebelumnya memukau ribuan pengunjung di Taman Krida Budaya Kota Malang. Tak sekadar temu kangen, forum ini juga menjadi ajang apresiasi bagi sosok-sosok yang dianggap berjasa dalam menjaga denyut budaya lokal.
Salah satu sorotan utama dalam acara ini adalah pemberian penghargaan kepada Termidi Kuswanto, Kepala Desa Wonokerto. Ia dinilai sebagai tokoh kreatif sekaligus motor penggerak budaya di komunitasnya.
“Ia bukan hanya pemimpin desa, tapi juga penjaga ruh tradisi yang mulai terlupakan. Ia konsisten menghadirkan kegiatan-kegiatan budaya yang memberi warna bagi warganya,” ungkap Galih, Ketua Forum MAJU, dalam sambutannya.
Apresiasi ini turut didukung oleh kehadiran Kiky Tutik Sundari, Ketua Srikandi Pemuda Pancasila, serta tokoh jurnalis senior Abah Gatot, yang bersama empat jurnalis lainnya menjadi bagian dari inisiatif pemberian penghargaan ini.
Dalam balasan yang hangat, Termidi menyampaikan bahwa apresiasi ini merupakan hasil dari kolaborasi yang tulus antara masyarakat, jurnalis, dan pemerintah.
“Terima kasih kepada Forum MAJU yang telah ikut menjaga semangat budaya lewat pemberitaan yang membumi. Saya berharap kemitraan ini terus terjalin demi keberlangsungan budaya kita,” tutur Termidi.
Lebih dari sekadar pertemuan, acara ini mencerminkan harmoni antara dunia media dan komunitas lokal, yang saling menguatkan dalam melestarikan kearifan tradisi di tengah arus modernisasi.
Silaturahmi ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya tidak berhenti di panggung acara, tetapi terus tumbuh dalam pertemuan-pertemuan kecil yang sarat makna. Forum MAJU berharap kegiatan serupa dapat menjadi jembatan antara penggerak budaya dan para jurnalis yang peduli, agar warisan lokal tetap hidup di tengah masyarakat.(Angga)