![]() |
Edukasi Mitigasi Bencana Sejak Dini, Wujudkan Sekolah Aman dan Tangguh |
DerapHukumPos.com --MALANG –
Suasana penuh antusias menyelimuti halaman SDN 5 Kalirejo, Kecamatan Lawang, Selasa (26/8), ketika sekolah ini mendapat kehormatan menjadi tuan rumah kunjungan Sakura Science Team dari Universitas Kitakyushu Jepang. Kunjungan internasional ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan momentum penting dalam menguatkan edukasi mitigasi bencana sejak dini di lingkungan sekolah dasar.
Acara tersebut dihadiri berbagai unsur, mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dinas Lingkungan Hidup, Palang Merah Indonesia (PMI), hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kolaborasi lintas lembaga ini menunjukkan betapa isu kebencanaan menjadi perhatian bersama, mengingat Kabupaten Malang termasuk daerah rawan bencana, baik gempa bumi, banjir, maupun tanah longsor.
Dalam sambutannya, Kabid SD Dispendik Kabupaten Malang, Dr. Langgeng Supriyanto, menegaskan bahwa sekolah memiliki peran vital sebagai ruang edukasi sekaligus basis penyelamatan generasi muda dari ancaman bencana.
“Edukasi mitigasi bencana harus dikenalkan sejak dini. Dengan begitu, sekolah akan menjadi tempat yang aman, tangguh, dan siap menghadapi bencana. Anak-anak tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki kecakapan hidup,” tegasnya.
Metode Jepang: Machi Aruki & Kamishibai
Kegiatan semakin menarik ketika anak-anak SDN 5 Kalirejo diajak mempraktikkan metode khas Jepang, yakni Machi Aruki dan Kamishibai.
Machi Aruki mengajak siswa berkeliling lingkungan sekolah untuk mendeteksi potensi bahaya sekaligus mengenali jalur evakuasi.
Kamishibai, sebuah teknik bercerita menggunakan media gambar, membuat anak-anak belajar pesan kebencanaan dengan cara kreatif dan menyenangkan.
Tak hanya teori, siswa juga langsung melakukan simulasi gempa dan evakuasi darurat. Suasana riuh penuh semangat terlihat ketika mereka berlatih menyelamatkan diri sesuai prosedur. Dari latihan ini, anak-anak bukan hanya bermain, tetapi menyerap ilmu yang bisa menyelamatkan nyawa.
Kepala Sekolah: Bekal Hidup untuk Masa Depan
Kepala SDN 5 Kalirejo, Nining Sulistyani, menyambut positif program ini. Menurutnya, pengalaman internasional seperti ini sangat berharga karena mengajarkan anak-anak kedisiplinan, kepedulian, dan kesiapsiagaan.
“Kegiatan ini bukan sekadar tambahan kurikulum, tetapi bagian dari kokurikuler berbasis kecakapan hidup. Harapan kami, anak-anak bisa membawa bekal penting ini untuk masa depan, sekaligus membangun budaya sadar bencana sejak dini,” ujarnya.
Pesan Inspiratif untuk Kabupaten Malang
Visitasi Sakura Science Team di SDN 5 Kalirejo menjadi contoh nyata sinergi global dalam pendidikan kebencanaan. Kehadiran tim dari Universitas Kitakyushu Jepang sekaligus meneguhkan posisi Kabupaten Malang sebagai daerah yang serius dalam membangun generasi sadar bencana.
Kegiatan ini juga menjadi pesan inspiratif bahwa pendidikan tidak cukup hanya mengajarkan angka dan huruf, melainkan juga kemampuan bertahan hidup dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan bekal ini, anak-anak SDN 5 Kalirejo diharapkan tumbuh menjadi generasi tangguh yang mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk ancaman bencana.
Deraphukumpos menilai, inisiatif semacam ini perlu diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Malang. Sebab, mitigasi bencana adalah investasi jangka panjang bagi keselamatan generasi mendatang.