![]() |
Iwan Kurniawan, (Komisaris Utama PT Anugerah Citra Abadi (ACA) Malang saat menyerahkan langsung bantuan dana untuk masjid di desa tersebut. |
Stan-stan usaha kecil berjajar rapi di sekitar balai desa. Makanan tradisional, kerajinan bambu, dan produk pertanian lokal dipasarkan langsung kepada pengunjung yang datang tak hanya dari wilayah Turen, tetapi juga dari luar kecamatan.
“Biasanya sehari cuma dapat 200 ribu, tadi malam bisa sampai 1 juta,” ungkap Sri Wahyuni, pelaku UMKM pengolah keripik pisang asal Dusun Gempol. “Kami senang karena pengunjungnya banyak dan mereka juga tertarik beli produk lokal.”
Kepala Desa Sananrejo, M. Ridwan, menjelaskan bahwa acara ini tak hanya dimaksudkan untuk melestarikan budaya wayang kulit, tapi juga menjadi ajang promosi dan pemberdayaan pelaku ekonomi kecil.
“Kami ingin budaya dan ekonomi jalan bareng. Warga bisa menampilkan produknya, sekaligus melestarikan tradisi leluhur,” katanya.
Iwan Kurniawan, yang hadir sebagai tamu dalam pagelaran budaya Bersih Desa Sananrejo, menunjukkan kepeduliannya terhadap kehidupan spiritual dan sosial warga dengan menyerahkan langsung bantuan dana untuk masjid di desa tersebut.
“Semoga bantuan ini bisa mempercepat renovasi masjid dan memberi kenyamanan lebih bagi warga dalam beribadah,” ujar Iwan Kurniawan, Komisaris Utama PT Anugerah Citra Abadi (ACA) Malang, di hadapan tokoh agama dan perangkat desa.
Ia menambahkan bahwa selain mendukung pelestarian budaya, pembangunan sarana ibadah juga menjadi bagian penting dalam memperkuat fondasi moral masyarakat desa.
Sekretaris Desa, Eko Wahyudi, menambahkan bahwa pihaknya tengah merancang program pelatihan pemasaran digital bagi pelaku usaha lokal. Upaya ini akan bersinergi dengan CSR perusahaan seperti PT ACA, serta dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang.
“Target kami, semua pelaku UMKM di desa bisa jualan online, punya branding, dan bisa ekspansi lewat media sosial,” jelasnya.
Lakon “Wahyu Sandang Pangan” yang dimainkan oleh Ki Dalang Anang Edi Gobloh membawa pesan penting: bahwa kemakmuran harus dicapai dengan kerja keras dan menjaga etika. Pertunjukan tersebut berlangsung hingga dini hari dan disambut antusias oleh warga yang menikmati seni pertunjukan sambil berbelanja di stan UMKM.
Kehadiran tokoh profesional seperti Iwan Kurniawan menjadi bukti bahwa dukungan terhadap desa tak harus datang dari pemerintah saja. Kolaborasi antara perusahaan, warga, dan pemangku budaya mampu menjadikan tradisi sebagai pintu gerbang kemajuan ekonomi desa. Di Sananrejo, budaya bukan hanya warisan tapi juga sumber penghidupan.(Red)