Dalam sambutannya, Ketua Umum DKN, Bambang GW, menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan bentuk kesadaran kolektif untuk membangun gerakan budaya dari akar rumput.
“Dewan Kampung Nuswantara hadir sebagai ruang alternatif bagi masyarakat untuk kembali menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal yang mulai tergerus zaman. Ini bukan gerakan simbolik, tapi gerakan nyata yang bertumpu pada kekuatan komunitas,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi serta pendekatan inovatif yang relevan dengan kebutuhan anak muda saat ini agar pelestarian budaya bisa berjalan dinamis dan berkelanjutan.
Ketua Pelaksana DKN, Ahmad Harun Al Rasid, turut menambahkan bahwa kegiatan konsolidasi ini memiliki nuansa nasional yang kuat, dengan fokus utama pada pelestarian budaya lokal dan penguatan struktur organisasi menjelang hari deklarasi.
“Upaya hari ini menjadi langkah konkret. Semua tim panitia telah resmi dibentuk melalui SK dan siap melakukan silaturahmi dengan berbagai tokoh nasional. Kami ingin mengenalkan program-program strategis DKN sebagai bagian dari gerakan merawat budaya lokal, dengan perhatian besar pada generasi muda,” terang Agus.
Sekretaris Jenderal DKN, Mas Edi Sunarko, menyampaikan bahwa persiapan internal telah mencapai 50 persen. Sementara itu, komunikasi dengan tokoh-tokoh budaya, penggerak seni, dan tokoh nasional baru mencapai 25 persen, karena masih dalam proses penjajakan.
“Beberapa tokoh sudah merespons positif, tapi belum bisa kami sebutkan karena masih dalam tahap finalisasi. Kami ingin memberi kejutan pada saat deklarasi nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Wayan, selaku tim pelaksana bidang perencanaan, menyoroti pentingnya strategi branding dan visualisasi kegiatan agar berdampak luas secara nasional. Ia menyatakan bahwa pendekatan teknis dan kreatif menjadi bagian penting dalam kemasan acara, terutama untuk menarik perhatian generasi muda.
“Kami ingin acara ini tampil kuat secara konten dan visual. Tidak cukup hanya mengusung nilai budaya, tapi juga harus dikemas menarik agar diterima luas, khususnya oleh kalangan muda,” jelasnya.
Pihak panitia pelaksana juga menekankan bahwa karena kegiatan ini berskala nasional, sejumlah konsep dan teknis acara belum dapat dipublikasikan secara terbuka. Hal ini dilakukan demi menjaga integritas acara dan efektivitas komunikasi menjelang hari H.
“Kami mohon doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar deklarasi ini berjalan lancar dan mampu memberi warna baru dalam gerakan pelestarian budaya Nusantara,” tutup salah satu anggota tim pelaksana.
Dewan Kampung Nuswantara siap menggelar deklarasi yang akan dihadiri sejumlah tokoh nasional dari berbagai latar belakang. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan terhadap gerakan pelestarian budaya yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada masa depan bangsa.
Deklarasi ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas budaya Indonesia, menyatukan lintas komunitas daerah, serta menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.(Red)