![]() |
Upacara juga diselingi doa bersama dan penyiraman air sebagai simbol penyucian diri dan awal baru dalam pengabdian. |
Upacara dipimpin langsung oleh Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P. S., dan turut dihadiri pejabat utama Polres, para Kapolsek jajaran, ASN, hingga Bhayangkari. Meskipun berlangsung singkat, momen tersebut sarat makna dan semangat baru bagi para personel.
Dalam sambutannya, AKBP Danang menegaskan bahwa kenaikan pangkat bukan hanya bentuk penghargaan dari institusi, tetapi juga merupakan amanah besar yang harus dijaga melalui peningkatan kinerja dan pelayanan publik.
“Ini bukan sekadar perubahan simbol di pundak. Pangkat adalah bentuk kepercayaan negara atas dedikasi dan loyalitas. Maka dari itu, harus dibarengi dengan semangat kerja yang lebih baik dan sikap yang teladan di tengah masyarakat,” ujar Kapolres.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki anggota Polri yang adaptif, humanis, dan profesional, mengingat kompleksitas tugas kepolisian yang semakin berkembang.
“Naik pangkat bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” imbuhnya.
Rincian Personel yang Naik Pangkat:
2 personel dari AKP ke Kompol
1 personel dari IPTU ke AKP
1 personel dari AIPDA ke IPDA (pengabdian)
24 personel dari AIPDA ke AIPTU
35 personel dari BRIPKA ke AIPDA
3 personel dari BRIPTU ke BRIGPOL
7 personel dari BRIPDA ke BRIPTU
Sebagai bagian dari tradisi Polri, upacara juga diselingi doa bersama dan penyiraman air sebagai simbol penyucian diri dan awal baru dalam pengabdian.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan bahwa proses kenaikan pangkat dilakukan secara objektif berdasarkan penilaian kinerja, etika, dan disiplin anggota.
“Ini merupakan hasil pembinaan karier yang berkelanjutan. Tidak ada yang instan dalam kepolisian. Semua melalui proses panjang dan evaluasi menyeluruh,” jelas AKP Bambang.(Red)