![]() |
Reporter: Busamat — Deraphukumpos | Kepanjen, Kabupaten Malang: Bupati Malang Abah Sanusi Memberikan sambutan HUT IGTKI ke-75, Tegaskan Komitmen Pemkab Malang Dukung Guru TK Swasta |
DerapHukumPos.com -- Malang, Sorotan kamera dan sorak semangat 5.413 guru TK se-Kabupaten Malang mewarnai pagi cerah di Halaman Luar Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Senin (2/6).
Dalam momen sakral peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI-PGRI), Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M. hadir bersama istri tercinta Hj. Anis Zaidah—yang juga menjabat Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Malang.
Busana adat yang dikenakan para pendidik dan alunan musik ceria anak-anak berpadu dalam satu nuansa: pendidikan usia dini bukan sekadar tanggung jawab, tapi panggilan pengabdian.
“Kita tidak ingin ada guru yang merasa diabaikan. Maka kita beri insentif Rp 500 ribu per bulan bagi guru swasta yang belum bersertifikasi. Ini bentuk nyata dukungan Pemkab Malang,” tegas Abah Sanusi—sapaan akrab sang bupati—dalam sambutan resminya di hadapan ribuan guru yang hadir.
Tak hanya berhenti di kata-kata, peringatan ini turut diwarnai Gebyar Tari 7 Kebiasaan Anak Indonesia, Festival Kreativitas Anak, hingga peluncuran buku cerita anak karya para pendidik lokal. Sebuah langkah nyata dari bawah, dari pelaku langsung dunia pendidikan anak usia dini.
“Anak-anak adalah investasi masa depan bangsa. Mereka harus dibekali keimanan, kepribadian, kecerdasan, dan semangat kebangsaan. Tugas kita adalah memastikan mereka tumbuh menjadi generasi berkarakter dan bertakwa,” lanjut Sanusi, yang disambut tepuk tangan meriah.
Tak kalah penting, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. H. Suwadji, S.IP., M.Si., juga menyampaikan apresiasi mendalam terhadap langkah sang bupati. “Ini bukan hanya dukungan finansial, tapi juga suntikan semangat bagi guru-guru non-sertifikasi agar terus berkarya.”
Di tengah gempuran zaman digital dan tantangan dunia pendidikan, kegiatan seperti ini menjadi oase. Pendidikan anak usia dini bukan hanya soal kurikulum, tapi keteladanan dan keberpihakan—dua hal yang hari ini terasa hidup di Kanjuruhan.
Busamat melaporkan untuk Deraphukumpos.