Notification

×

Pencarian Berita DerapHukumPos

Iklan

Iklan Aktif

Indeks Berita

Umbul Dungo: Doa Bersama Lintas Elemen di Malang untuk Kedamaian Nusantara

Selasa, 02 September 2025 | September 02, 2025 WIB
 Suasana hangat penuh kebersamaan, lintas tokoh masyarakat dan budaya Malang berkumpul membahas rencana kegiatan Umbul Dungo untuk kedamaian Nusantara

DerapHukumPos.com -- Malang — Sejumlah elemen masyarakat di Malang Raya bersatu untuk menggelar kegiatan Umbul Dungo, sebuah doa bersama yang digagas warga sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi bangsa. Acara ini diprakarsai Forum Malang Jurnalis Ma-Ju bersama Dewan Kesenian Kabupaten Malang (DKKM), dengan dukungan masyarakat adat, budayawan, tokoh lintas agama, hingga organisasi masyarakat.

Rapat koordinasi awal telah dilakukan untuk membentuk panitia bersama. Menurut Ketua Forum Malang Jurnalis Ma-Ju, Galih Herry, kegiatan ini lahir dari semangat kebersamaan dan kegelisahan terhadap kondisi terkini.

“Syukur alhamdulillah, kita satu frekuensi dalam pemikiran. Dengan sinergi bersama budayawan, lembaga adat, tokoh lintas agama, dan keyakinan, kita sepakat menggelar Umbul Dungo sebagai ikhtiar menjaga persatuan,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Dorongan untuk mengadakan Umbul Dungo muncul setelah terjadinya insiden yang menimpa sejumlah cagar budaya di Jawa Timur. Ketua DKKM, Ki Suroso, menilai momen ini tepat untuk mengajak masyarakat kembali merajut kedamaian.

“Kami prihatin dengan peristiwa pembakaran bangunan cagar budaya di Surabaya dan Kediri. Melalui doa bersama ini, kita ingin menghadirkan energi positif dari Malang Raya untuk Nusantara,” jelas Ki Suroso.

Tak hanya komunitas seni dan budaya, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh lintas sektor. Di antaranya, Tokoh Pengacara Rakyat Sam Tito, perwakilan lembaga adat, lintas agama, serta ormas yang turut menyatakan komitmennya menjaga kondusivitas wilayah.

“Doa bersama ini adalah simbol bahwa kita peduli dengan tanah air dan lingkungan sekitar. Malang harus menjadi contoh bagaimana masyarakat bisa merespon dengan cepat dan damai atas situasi yang terjadi,” tambah Galih.

Umbul Dungo direncanakan tidak hanya sebagai ritual doa, tetapi juga momentum memperkuat solidaritas dan rasa kebangsaan. Harapannya, kegiatan ini menjadi ruang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendoakan bangsa sekaligus menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi persatuan.

“Dari Malang, kita kirim doa untuk Indonesia. Semoga kegiatan ini menjadi jembatan persaudaraan dan perekat kebhinekaan,” pungkas Ki Suroso.(Gatot)

Iklan Romadhan



YouTube Widget

Aksi Tolak UU TNI Kota Malang Ricuh, Masa Bawa Bekal Bom Molotov



Polres Malang Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus LSM dan Wartawan,



BNPM Jatim Kawal Pembalakan Liar Pagar Laut Dan Kepemilikan SHM Pesisir Pantai Pulau Madura



Sihabur Romli Kades Karangduren, Ajak Anak Yatim Belanja & Game Zone Di Ramayana Malang



Silaturahmi Derap Hukum Pos || Perkuat Tantangan Era Digital



SMA Negeri 1 Lawang, Gunakan dana PSM dari wali murid untuk Sarana Prasarana, dan bantah Kepala Sekolah Bukti Dukung Dana Bos, Anggota Jurnalistik asal comot yang tidak benar



Pagar Laut Di Pamekasan, BNPM Dan Masyarakat Nelayan Pamekasan Siap Segel



Polresta Kota Batu Jawa Timur Berhasil Ungkap Perdagangan Anak



BNPM JATIM GELAR AKSI DAMAI BUNTUT MALPRAKTEK RS SOEWANDHIE SURABAYA

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update