Dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, kegiatan berlangsung di halaman Polrestabes Surabaya dan seluruh Polsek jajaran. Ribuan kilogram beras serta kebutuhan pokok lainnya disiapkan untuk dibagikan dan dijual dengan harga terjangkau.
“Hari ini kita menyalurkan total 25 ton beras dengan harga Rp12.000 per 5 kilogram. Selain itu, kami juga menyediakan minyak goreng, terigu, dan gula yang dibagikan gratis kepada pembeli, sesuai pilihan mereka,” ungkap Kombes Luthfi.
Untuk memastikan pemerataan, setiap keluarga dibatasi maksimal membeli dua kemasan atau 10 kilogram beras. Sistem ini dirancang agar tidak ada penumpukan pembelian oleh pihak tertentu dan seluruh warga yang hadir mendapatkan kesempatan yang sama.
Selain menjaga stabilitas harga, Gerakan Pangan Murah juga diharapkan mengamankan ketersediaan stok di tingkat masyarakat. Kombes Luthfi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda musiman.
“Program ini akan terus berjalan, meski tidak selalu serentak. Kami akan atur jadwalnya agar bisa menjangkau lebih banyak titik dan warga di seluruh Surabaya,” jelasnya.
Pasar murah ini juga dipandang sebagai upaya menciptakan ketenangan di tengah masyarakat. Dengan harga yang terkontrol dan stok pangan yang terjamin, potensi spekulasi harga dan keresahan publik dapat ditekan sejak dini.
Di balik distribusi beras, minyak, terigu, dan gula, terselip pesan penting: kehadiran Polri bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga peran aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi warga. Kehangatan interaksi antara polisi dan masyarakat di lokasi kegiatan menunjukkan eratnya hubungan yang dibangun melalui langkah-langkah sederhana namun berdampak langsung.
Dengan gerakan ini, Polrestabes Surabaya berharap dapat terus menguatkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat, sekaligus memberikan contoh sinergi positif antara aparat dan warga dalam menghadapi tantangan ekonomi bersama.(Mst)