Audiensi yang berlangsung ringan namun penuh makna ini menjadi langkah awal dalam membangun komunikasi yang lebih terbuka antara insan pers dan Pemerintah Kota Malang. Wali Kota Wahyu secara langsung menerima kehadiran para jurnalis, menyambut mereka dengan tangan terbuka dan semangat kolaboratif.
Dalam dialog tersebut, Wali Kota menekankan pentingnya peran media sebagai garda terdepan penyampai informasi yang jujur dan berimbang kepada publik. Ia juga menegaskan bahwa sinergi dengan jurnalis bukan hanya soal pemberitaan, tapi bagian dari upaya membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Saya paham betul bahwa rekan-rekan media memiliki peran penting dalam menciptakan atmosfer demokrasi yang sehat. Masukan dan kritik dari jurnalis justru menjadi bahan refleksi untuk kami agar terus memperbaiki pelayanan publik," kata Wahyu.
Wahyu juga menepis anggapan bahwa audiensi sebelumnya sengaja diabaikan. Menurutnya, penundaan semata-mata disebabkan oleh padatnya jadwal luar kota yang tidak bisa dihindari. Namun ia menegaskan bahwa keterbukaan informasi tetap menjadi komitmen utama pemerintahannya.
Dari pihak Forum MAJU, Ketua Galih menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah bentuk harapan para jurnalis untuk bisa duduk bersama membahas peran media dalam pembangunan kota. Ia menilai, audiensi ini menjadi titik balik dalam memperkuat komunikasi dua arah yang sehat dan berkelanjutan.
"Kami datang bukan untuk menuntut, tapi untuk menjalin silaturahmi dan menjembatani komunikasi yang sempat tersendat. Media dan pemerintah seharusnya saling melengkapi dalam menyuarakan kebutuhan masyarakat," ujar Galih.
Pertemuan tersebut pun ditutup dengan kesepakatan bersama: membangun Malang melalui kolaborasi yang harmonis antara media dan pemerintah kota. Forum MAJU dan Pemkot Malang berkomitmen untuk menjaga hubungan baik yang produktif demi kemajuan kota yang lebih transparan dan informatif.(Angga)