![]() |
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji |
Perbup Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pendanaan Pendidikan, Peraturan Bupati Malang ini ditetapkan pada 4 April 2024 sebagai pedoman pendanaan pendidikan yang bersumber dari masyarakat. Tujuannya, memastikan pembiayaan sekolah berlangsung adil dan tidak memberatkan, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Sekolah dan komite diinstruksikan untuk proaktif menyisir siswa yang membutuhkan bantuan agar tidak terbebani biaya di luar kemampuannya.
Satgas Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah (Saber ATS),
Saber ATS dibentuk untuk menangani anak putus sekolah (dropout) maupun anak yang belum pernah mengenyam pendidikan formal. Berdasarkan data Dindik, terdapat 3.361 anak putus sekolah dan 6.927 anak yang belum pernah sekolah di Kabupaten Malang. Upaya yang dilakukan meliputi pemberian bantuan BOSDA kepada lebih dari 5.000 siswa miskin, program orang tua asuh, serta penanganan masalah sosial seperti pernikahan dini, kenakalan remaja, dan perundungan. Targetnya, pada tahun mendatang Kabupaten Malang mencapai “zero ATS”.
Aplikasi LENTERA (Layanan Kepegawaian Efektif, Responsif, Terpercaya, dan Akuntabel) adalah inovasi layanan digital yang memungkinkan guru dan tenaga kependidikan mengurus administrasi secara daring. Terintegrasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Malang, serta didukung tanda tangan elektronik BSRE, aplikasi ini memangkas birokrasi dan mempercepat proses layanan secara real-time.
Program Sekolah Unggulan, Sebagai langkah peningkatan mutu, Dindik meluncurkan program Sekolah Unggulan yang melibatkan pendampingan dari Universitas Negeri Malang (UM). Dari 73 sekolah yang diusulkan (33 SDN dan 40 SMPN), tahap awal menetapkan 10 sekolah sebagai percontohan mulai tahun ajaran 2025/2026. Program ini sudah dilaporkan langsung oleh Wakil Bupati Malang, Hj. Lathifah Shohib, kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, untuk mendapatkan dukungan pemerintah pusat.
Dengan empat terobosan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang berharap dapat menciptakan layanan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas, sehingga mampu menghasilkan generasi unggul yang siap bersaing.(Red)