DerapHukumPos.com --Surabaya, 10 Juli 2025 – Pimpinan Pusat Barisan Nasional Pemuda Madura (PP BNPM) bersama Pimpinan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) BNPM Jawa Timur menggelar rapat koordinasi secara tertutup di lokasi yang belum dapat dipublikasikan. Keputusan untuk menggelar rapat dadakan ini terbilang mendadak dan menyisakan tanda tanya besar di kalangan publik, terutama bagi para pengurus dan pengamat politik. Hal ini disampaikan oleh salah satu pengurus internal BNPM pada Kamis sore, sekitar pukul 17.35 WIB, yang menyebutkan bahwa rapat tersebut dilakukan karena adanya urgensi tertentu.
Hasil penelusuran tim media Deraphukumpos menunjukkan bahwa rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam tubuh BNPM, termasuk Ketua DPP BNPM Sahid, S.H., M.H., Sekjen DPP Fahmi, dan Ketua DPW BNPM Jawa Timur, Ali Yasin. Ketiganya hadir sebagai bagian dari pertemuan yang diduga menyangkut isu strategis dalam dunia politik dan penguatan jaringan para pengusaha Madura di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur.
Menurut informasi yang dihimpun langsung dari sumber internal BNPM, rapat ini tidak termasuk dalam program kerja bulanan dan digelar secara mendadak. Meskipun demikian, pihak BNPM enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait isi rapat tersebut. Ketua DPP BNPM, Sahid, saat dihubungi oleh tim media Deraphukumpos, hanya menyampaikan bahwa rapat tersebut masih dirahasiakan untuk sementara waktu. Namun, beliau memastikan bahwa informasi terkait hasil rapat ini akan segera disampaikan kepada publik dalam beberapa pekan ke depan. "Perlu membangun komunikasi yang lebih baik dalam ruang lingkup kami," jelas Sahid.
Tim media kemudian berusaha untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari Ketua DPW BNPM Jawa Timur, Muchammad Ali Yasin, yang juga ikut terpantau dalam rapat tertutup tersebut. Namun, Ali Yasin membantah bahwa rapat tersebut memiliki tujuan penting atau strategis. "Itu hanya ngopi biasa," ujarnya, mencoba meredakan spekulasi yang berkembang di kalangan awak media.
Meski begitu, kehadiran tokoh-tokoh penting dalam rapat tersebut menimbulkan berbagai spekulasi mengenai topik yang mungkin dibahas. Salah satu dugaan sementara yang berkembang di kalangan tim redaksi Deraphukumpos adalah bahwa rapat tersebut bisa saja terkait dengan program pembinaan pengusaha Madura, serta tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha di Jawa Timur. Selain itu, isu penguatan image positif para tokoh Madura dan peran mereka dalam lembaga-lembaga tertentu yang masih aktif juga bisa menjadi salah satu agenda yang dibicarakan dalam rapat tertutup ini.
Meskipun belum ada pernyataan resmi terkait hasil rapat ini, pengamat politik menduga bahwa pertemuan tersebut mungkin berkaitan dengan strategi jangka panjang BNPM dalam memperkuat posisi politik dan ekonomi Madura di kancah nasional.
Deraphukumpos akan terus memantau perkembangan selanjutnya dan memberikan informasi lebih lanjut setelah pihak BNPM membuka diri terkait hasil rapat tertutup yang sangat menarik perhatian publik ini.