![]() |
Polres Situbondo bersama TNI AL dan masyarakat amankan tradisi Petik Laut Kilensari, menjaga kelancaran dan pelestarian budaya lokal di pesisir Panarukan |
Ritual adat tahunan ini tak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap laut sebagai sumber penghidupan, namun juga menjadi daya tarik budaya yang menyatukan masyarakat pesisir, aparat keamanan, dan pemerintah daerah.
Lebih dari 700 warga tumpah ruah mengikuti arak-arakan sesaji yang dimulai dari Kantor Desa menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dusun Tengah, lalu dilarung sejauh dua mil dari bibir pantai. Iringan gamelan dan kesenian daerah turut menghidupkan suasana sebelum sesaji (biteh) dilepas ke laut.
Kegiatan berlangsung aman dan tertib berkat keterlibatan aktif Polres Situbondo, melalui Satpolairud, yang bersinergi dengan TNI AL, Polsek Panarukan, BPBD, serta unsur perangkat desa dan kecamatan.
Kasat Polairud AKP Gede Sukarmadiyasa, S.H., M.H. menuturkan bahwa kehadiran aparat tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga mendukung pelestarian budaya lokal. Ia mengatakan pengamanan dilakukan baik di laut maupun darat, termasuk pengawalan kapal-kapal pembawa sesaji.
“Ini adalah tradisi yang kaya makna spiritual dan sosial. Kami hadir untuk memastikan masyarakat bisa menjalankan ritual dengan nyaman dan aman,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, S.Pd.I, serta jajaran Forkopimcam Panarukan. Dalam sambutannya, para tokoh mengapresiasi kerja sama aparat keamanan dalam mendukung terselenggaranya tradisi secara tertib.
Setelah prosesi larung selesai, masyarakat kembali ke daratan dengan suasana penuh keakraban dan khidmat. Tidak ada insiden selama kegiatan berlangsung.
Petik Laut Kilensari menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal tetap hidup dan dihormati. Dengan dukungan aparat keamanan yang profesional dan responsif, kegiatan adat semacam ini tidak hanya terjaga, tetapi juga menjadi bagian dari harmoni antara tradisi dan ketertiban sosial.(Red)