![]() |
Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun Surabaya sebagai kota yang aman, tertib, dan partisipatif |
Kunjungan tersebut menjadi ajang strategis untuk memperkuat kerja sama lintas sektor antara pemerintah daerah dan kepolisian, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kawasan padat penduduk.
“Kolaborasi ini penting untuk membangun lingkungan yang aman dan nyaman, dari pusat kota hingga ke permukiman,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya.
Dalam dialog tersebut, kedua belah pihak menyepakati sejumlah langkah konkret, termasuk integrasi program Polisi RWdengan inisiatif Kampung Pancasila yang digagas Pemkot Surabaya. Program ini akan dijalankan di enam kecamatan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak, yaitu Asemrowo, Bulak, Kenjeran, Pabean Cantikan, Semampir, dan Krembangan.
Kapolres AKBP Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama. “Kami mendorong warga ikut menjaga lingkungan, misalnya dengan membuat portal keamanan yang dikelola secara swadaya,” ujarnya.
Tak hanya itu, pembatasan aktivitas anak di bawah umur pada malam hari juga menjadi salah satu perhatian. Kebijakan ini mengacu pada Surat Edaran Wali Kota terkait pembatasan jam malam, yang bertujuan mencegah anak terlibat dalam aktivitas berisiko tinggi.
Menanggapi potensi kerawanan di sejumlah titik, Polres Tanjung Perak telah mendirikan pos penjagaan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Pengamanan ini akan ditingkatkan melalui pemasangan kamera pengawas (CCTV) oleh Pemkot di area strategis, sebagai bagian dari sistem pengawasan terpadu.
Isu peredaran narkoba juga menjadi fokus, khususnya di Jalan Kunti, Kecamatan Semampir. Di lokasi tersebut, aparat kepolisian telah bekerja sama dengan BNNK Surabaya dalam penindakan serta pengawasan intensif.
“Patroli rutin, termasuk Blue Light Patrol setiap malam, terus dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi warga, khususnya di kawasan rawan,” tambah AKBP Wahyu.
Ke depan, Pemkot bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan melakukan pendekatan langsung ke masyarakat melalui forum warga dan kunjungan ke kampung-kampung. Agenda ini diharapkan dapat menjadi wadah penyampaian aspirasi serta evaluasi program keamanan berbasis komunitas.
Langkah lain yang juga direncanakan adalah pembangunan pos pantau di jalur-jalur yang kerap digunakan untuk aksi balap liar.
Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun Surabaya sebagai kota yang aman, tertib, dan partisipatif.(Red)