Sebanyak 2.400 anggota PSHWTM berkumpul di Lapangan Babadan, Kecamatan Babadan, sebagai titik awal keberangkatan menuju Padepokan Pusat PSHWTM di Jalan Doho, Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
Untuk menjamin ketertiban dan keamanan, Polres Ponorogo bersama Kodim 0802 Ponorogo dan Satbrimob Polda Jatim mengerahkan ratusan personel. Sekitar 100 anggota TNI, satu pleton Brimob, serta puluhan petugas dari kepolisian diterjunkan langsung mengawal rombongan.
Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengatakan pengamanan dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengawalan di jalur utama dan pemeriksaan atribut peserta. "Kami menerapkan pendekatan humanis, namun tetap tegas dalam mencegah potensi gangguan ketertiban," ujarnya.
Atribut seperti tongkat, slayer, hingga bendera yang berpotensi menimbulkan provokasi diminta untuk disimpan dalam kendaraan. Pengamanan juga dilengkapi dengan skema pengawalan berdasarkan asal rombongan hingga kepulangan mereka.
Total 259 kendaraan, terdiri dari bus, minibus, elf, dan kendaraan pribadi, dilibatkan dalam mobilisasi menuju acara yang menjadi agenda rutin perguruan PSHWTM setiap bulan Suro itu.
Pihak keamanan juga menjalin komunikasi aktif dengan koordinator lapangan dan petugas internal dari PSHWTM untuk memastikan kelancaran kegiatan.
“Kegiatan berjalan aman dan tertib. Ini hasil sinergi yang baik antara aparat, panitia, serta seluruh peserta,” tutup Kapolres.
Acara Suran Agung PSHWTM dikenal sebagai ajang spiritual dan silaturahmi tahunan antaranggota, sekaligus momentum menjaga warisan budaya pencak silat di Jawa Timur. (**)