Ronggur mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya aktivitas penyalahgunaan narkoba di dua lokasi tersebut. Ia mengapresiasi langkah Polda Sumut sebelumnya yang menertibkan New Blue Star dan sejumlah barak narkoba, namun menekankan bahwa fokus penanganan belum menyentuh titik utama.
“Kami mendukung penuh langkah Polda Sumut yang telah menindak beberapa lokasi. Tapi laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa pusat yang lebih besar justru berada di Marcopolo,” ujar Ronggur, Selasa (29/7).
Ia menyebutkan keresahan masyarakat Binjai meningkat akibat aktivitas di Tanjung Pamah yang tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga menciptakan sistem sosial yang menyimpang.
“Ini bukan lagi sekadar tempat pakai sabu, tapi sudah seperti sistem terorganisir. Setelah mengonsumsi sabu, mereka langsung berjudi. Bahkan disediakan tempat untuk menggadaikan barang pribadi. Lengkap,” jelasnya.
Ronggur menggambarkan situasi di lapangan cukup memprihatinkan. Banyak anak muda datang ke lokasi dengan kendaraan, namun pulang dengan berjalan kaki karena harta benda mereka habis digadaikan atau digunakan untuk membeli narkoba dan berjudi.
Ia berharap Polda Sumut segera menutup tempat-tempat tersebut dan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika.(Adi)