![]() |
| Sesi foto bersama sebagai simbol persatuan dan komitmen bersama dalam membawa semangat Puanhayati ke ranah yang lebih luas. |
Acara ini dihadiri oleh puluhan perempuan dari berbagai latar belakang budaya dan profesi, mengenakan busana tradisional dan selempang merah khas Puanhayati, sebagai simbol semangat pelestarian budaya dan penguatan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini beberapa tokoh pendukung dan pemerhati budaya, antara lain Dwi Indro Tito, S.H., M.M., Suhardi, dan Heri, yang mendapatkan ucapan terima kasih dan apresiasi dari panitia atas dukungan serta kebersamaannya selama proses persiapan dan pelaksanaan acara.
"Maturnuwun Pak Tito atas suportnya, maturnuwun Pak Suhardi dan Mas Heri atas kebersamaannya. Semoga berkah semesta senantiasa menyertai panjenengan semua," ucap salah satu perwakilan panitia dengan penuh rasa syukur.
Workshop yang menjadi bagian dari rangkaian acara ini menghadirkan narasumber berkompeten yang membahas pentingnya keterlibatan orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak di tengah tantangan dunia digital dan maraknya penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan ini juga menekankan peran strategis perempuan khususnya para ibu dalam membangun keluarga yang tangguh secara moral, sosial, dan spiritual.
Dengan latar tempat Museum Panji Tumpang yang sarat nilai historis dan budaya, acara ini turut memperkuat upaya pelestarian kearifan lokal yang menjadi dasar pembentukan karakter bangsa. Pengukuhan Puanhayati Malang Raya diharapkan menjadi titik awal gerakan perempuan yang lebih aktif dalam memajukan keluarga, lingkungan, dan kebudayaan lokal.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol persatuan dan komitmen bersama dalam membawa semangat Puanhayati ke ranah yang lebih luas.(Red)



